Katanya, banyak potensi masalah yang bisa muncul. Termasuk menambah tingginya angka kemiskinan daerah, sebab sumberdaya manusia dengan sendirinya berkurang, karena hampir dipastikan yang menikah akan putus sekolah. Hal itu sangat berkaitan dengan kondisi lain, termasuk masalah stunting.
“Dampaknya tentu banyak. Jadi kalau saya, jauh lebih penting bagaimana edukasi ini terus dilakukan. Ingat yah, perjuangan ketuk palu UU Perkawinan anak itu hampir satu abad, tantangannya sangat berat,” jelasnya. (wir/ham)