FAJAR, MAKASSAR–Kuota haji Indonesia masih bisa bertambah. Salah satunya, mengejar kuota haji negara muslim yang tak memanfaatkannya.
Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sulsel M Azhar Gazali mengatakan daftar tunggu haji ini memang menjadi persoalan besar yang harus dicarikan solusi. Pemerintah harus berjuang maksimal untuk dapat kuota tambahan.
“Pemerintah harus meningkatkan lobi ke pemerintah Arab Saudi agar bisa mendapat tambahan kuota,” kata dilansir koran FAJAR, Jumat, 20 Mei 2022.
Ketua Angkatan Muda Haji Indonesia (AMHI) Makassar itu juga berharap agar melakukan pendekatan kepada negara-negara muslim untuk berbagi kuota. Khususnya yang memiliki kuota yang tidak terpakai secara maksimal untuk dapat digunakan bagi jemaah Indonesia secara resmi.
Salah satu solusi, kata Azhar, pemerintah harus melakukan pembatasan haji secara ketat. “Misalnya pembatasan pendaftaran bagi jemaah haji yang sudah berangkat minimal 10 tahun sekali,” katanya.
Terbatas
Ketua Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) Sulsel, Bunyamin M Yafid mengatakan sebenarnya pemerintah tidak ingin jemaah antre. Namun karena regulasi Arab Saudi yang memang hanya mampu menerima jemaah terbatas.
“Dan sebenarnya Arab Saudi tidak mengenal jemaah haji daftar tunggu karena itu regulasi negara masing-masing,” katanya.
Sebenarnya yang diharapkan, bagaimana dana jemaah haji 45 tahun ke depan ini terkelola dengan baik untuk jemaah dan umat Islam pada umumnya. Bukan untuk kepentingan tertentu di luar yang berkaitan kepentingan jemaah haji.