English English Indonesian Indonesian
oleh

Lima Anak Usia SMP Jual Diri, Uang Hasil Prostitusi Daring Digunakan Foya-foya: Beli HP Terbaru hingga Makan di Restoran Mewah

FAJAR, MAKASSAR-Mereka tanpa paksaan. Muncikari hanya sebagai “pemulus” mendapatkan pelanggan.

Prostitusi daring yang melibatkan anak di bawah umur marak di Kota Makassar. Kondisi ini mengkhawatirkan, sebab keberadaannya sulit dilacak.

Terbaru, kembali ditemukan lima kasus baru oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) bersama Polrestabes Makassar.

Plt Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak (P2A) DPPPA Makassar Muslimin Hasbullah mengungkap hasil penjajakan kasus kelima anak tersebut ditemukan rata-rata berusia antara 14-16 tahun.

Usia tersebut masih tergolong usia SMP.
Parahnya anak-anak ini terlibat sudah cukup lama, bahkan dari keterangan salah seorang anak, ada yang sudah melakoni kegiatan ini selama dua tahun atau sejak usia 13 tahun.

“Sekarang anaknya lagi kita konseling, ya, mereka ini usia SMP semua,” jelas Muslimin dilansir koran FAJAR, edisi Rabu, 18 Mei 2022.

Kelimanya ditambah dua pelaku yang diduga menjadi mucnikari merupakan warga Kota Makassar. Kedua mucikari ini pun diketahui masih berumur muda, yaitu 19 tahun.

Dia menjelaskan, ada tren temuan kasus saat ini, rata-rata pelaku eskploitasi justru bukan orang-orang dewasa melainkan anak-anak muda bahkan seumuran dengan korban.

Modus awalnya hanya sebagai pertemanan di media sosial, bahkan sama sekali tak mengenal di dunia nyata. Pertemanan berlanjut hingga eksploitasi dengan iming-iming uang yang banyak sebagai imbalan.

“Jadi asesmen sementara itu mereka diajak sama temannya,” katanya.

“Itu mudah sekali, malah kita temukan di beberapa itu sesama anak. Ini mereka temannya, terpengaruh dengan gaya hidup. Ini fenomena yang memprihatinkan,” lanjut Muslimin.

Dia mengatakan pihaknya masih melakukan konseling dengan kelima anak itu. Kelimanya sudah melewati proses visum dari pihak kepolisian.

Gaya Hidup

Muslimin melanjutkan, anak-anak yang terlibat ini diketahui menggunakan uang yang mereka peroleh dari hasil prostitusi untuk foya-foya. Berhura-hura memenuhi keinginan.

Gaya hidup anak-anak tersebut cukup hedon. Uangnya digunakan untuk membeli gawai termutakhir, dan mereka diketahui kerap menggunakannya untuk makan di tempat-tempat mewah.

“Itu digunakan foya-foya. Dengan perkembangan teknologi itu gadget-gadget mahal itu sekarang mereka tidak mau alpa. Ini mereka juga makan di tempat-tempat seperti kafe dan tempat-tempat yang butuh cost besar,” jelasnya.

Parahnya anak-anak tersebut justru yang mengajukan diri, setelah diperlihatkan.

“Jadi sekarang ini sudah benar-benar beda dengan trafficking. Dulu itu dipaksa, sekarang tidak, mereka justru sukarela, karena sudah diperlihatkan gaya hidup, mereka tergiur,” kata Muslimin.

Pola Asuh

Muslimin melanjutkan ada pengasuhan yang salah dalam rumah tangga dari anak-anak tersebut. Anak-anak yang tertangkap ini juga sama sekali nol pengetahuan terkait Penyakit Menular Kelamin (PMK). Sehingga membahayakan bagi kesehatan mereka.

Menurutnya temuan, lima kasus ini disebutnya sudah gawat. Pihaknyaa baru kali pertama melakukan sidak, di mana sebelumnya sudah ada beberapa kasus. Menurutnya kasus ini lebih tinggi dari pada yang muncul ke permukaan.

“Jadi di tahun 2021 itu ada temuan sebanyak 120 kasus anak dan ada 30 kasus (trafficking),” jelas Muslimin.

Komitmen Bersama

Muslimin mengatakan ada persoalan besar yang juga harus dihadapi oleh pemerintah dalam menekan kasus prostitusi ini. Yaitu dari hotelnya.

Selama ini terjadi pembiaran oleh pihak wisma dan hotel. Mereka hanya berorientasi pada profit, tanpa memperhatikan anak-anak di bawah umur yang lalu lalang masuk.

“Masa dia keluar masuk tanpa ditemani orang tuanya padahal ada sekuriti. Harusnya, kan, ditegur. Kan, harusnya hadir kita semua untuk mencegah anakta, ini semestinya semua terlibat,” katanya.

Temuan ini merupakan awal. Pihaknya bersama stakeholder terkait akan mengembangkan kasus tersebut ke perhotelan. Mereka perlu diatensi agar kasus ini bisa ditekan.

Tamu Hotel

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem mengatakan semestinya perhotelan sudah mengetahui prosedur untuk menerima tamu. Termasuk larangan masuk anak di bawah umur.

Pihak pariwisata, kata dia, tidak bisa melakukan pengawasan 24 jam terhadap seluruh hotel-hotel di Kota Makassar. Makanya perlu komitmen dari para pengusaha hotel.

“Ini perlu komitmen bersama. Karaoke, hotel, tempat wisata itu perlu melakukan pencegahan dini untuk kekerasan dan kegiatan seksual terhadap anak,” kata dia.

Pihaknya akan menggelar pertemuan dengan Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) pada hari ini menanggapi kasus tersebut. Komitmen bersama akan dibentuk dengan hotel hingga tempat hiburan.

“Kami Dinas Pariwisata tidak mungkin tiap hari duduk di hotel. Harusnya kalau ada anak di bawah umur, tanpa didampingi orang tua tidak boleh dikasi masuk,” jelas Roem.

Setelah ada komitemen, sanksi sudah bisa diterapkan terhadap hotel yang melakukan pelanggaran.

Pengawasan Lemah

Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar Kartini angkat bicara. Dia menyayangkan masih lemahnya pengawasan pemerintah terhadap hotel-hotel di Kota Makassar.

“Ini sudah sangat parah sekali. Kenapa bisa ada kasus seperti ini,” ujar Kartini, prihatin.

Selain itu, ia menilai orang tua juga patut disalahkan dengan maraknya prostitusi anak di bawah umur ini. Pengawasan sekolah juga masih belum berhasil.

“Kasus kekerasan ini memang tidak boleh hanya satu pihak, harus semua terlibat, sudah ada program jagai anakta, ini mestinya kita harus ada kesadaran untuk menanganggap korban ini juga anakta, makanya perlu dilindungi,” lanjutnya.

Dia menilai ada faktor PTM yang belum digelar 100 persen juga berkontribusi dalam meroketnya kasus prostitusi anak. Anak cenderung memiliki banyak waktu luang yang mengakibatkan mereka diracuni oleh gaya hidup saat ini.

“Makanya saya bilang ini sangat menyedihkan sekali, masih SMP, kemudian ada yang baru lulu SD, kasian mereka,” tandas Kartini. (an/zuk)

SELENGKAPNYA BACA KORAN FAJAR EDISI RABU, 18 MEI 2022

News Feed