BANTAENG, FAJAR-Puluhan Massa menggelar aksi demostrasi di depan PT Huady Nickel Alloy, Rabu, 18 Mei 2022. Aksi tersebut merupakan buntut atas meninggalnya Nuru’ Sali Bin Bundu (77), warga Dusun Mawang, Desa Papangloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. Ia diduga dianiaya oleh keamanan yang berjaga di PT Huadi.
Massa yang hadir di lokasi tersebut menutup pintu masuk PT Huady menggunakan timbunan. Sehingga mobil pengangkut material nikel tidak bisa masuk ke dalam perusahaan. Salah seorang, Warga Riswan meminta keadilan. Dia menunutut PT Huadi untuk bertanggung jawab. “Kami meminta keadilan. Ini sudah tidak manusiawi karena menghabisi nyawa orang,” kata dia.
Dia dan warga lainnya meminta pelaku yang merupakan penegak hukum, dihukum seberat-beratnya. “Kasihan, korban sudah tua dikasi begitu,” lanjutnya.
Riswan dan warga lainnya mengaku bakal bertahan di pintu masuk PT Huady hingga mereka menerima kepastian atas meninggalnya Nuru. Bahkan, kata dia, kerabat korban dari Jeneponto juga akan bergabung dalam aksi tersebut.
Kapolres Bantaeng, AKBP Andi Kumara yang dikonfirmasi membenarkan adanya aksi warga di PT Huadi nickel Alloy Indonesia. Dari pemeriksaan awal, Brimob yang berasal dari Batalion A itu, membantah jika melakukan penganiayaan kepada Nuru.
“Katanya tergelincir di penampungan biji nikel (Serpihan Slag) milik PT Huadi, setelah kedapatan akan mencuri serpihan Slag bersama sama dengan beberapa temannya oleh pihak keamanan perusahaan,” kata AKBP Kumara.
Aksi pencurian tersebut kata polisi dua bunga itu telah dilaporkan PT Huadi dengan nomor laporan polisi Nomor: LP/B/187/V/2022/SPKT/POLRES BANTAENG/POLDA SULAWESI SELATAN. Tanggal 17 Mei 2022.