FAJAR, MAKASSAR — Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta bekerja sama dengan Pemkot Makassar mengadakan pameran temporer bertemakan tentang perjuangan Pangeran Diponegoro di Museum Kota Makassar, selama 18-22 Mei.
Duta Museum DIY 2022 Ramdani Rachmat menuturkan, pameran ini berjudul “Jejak Pangeran Diponegoro: Selawesi (Selarong hingga Sulawesi)” bermaksud untuk menghubungkan masyarakat Yogyakarta dan Makassar.
Keduanya memori kolektif terkait dengan Pangeran Diponegoro, mengingat tokoh yang telah menjadi Pahlawan RI ini melakukan perjuangan di Yogyakarta (dan sebagian wilayah Pulau Jawa lainnya) dan menghabiskan hidupnya dalam waktu yang cukup panjang dalam pengasingan di Makassar hingga wafat dan dimakamkan di kota ini.
“Secara khusus, pameran ini ditujukan untuk menyemarakkan Hari Museum Internasional pada 18 Mei dan Hari Kebudayaan Kota Makassar pada 1 April,” ucapnya, Selasa, 17 Mei.
Pameran ini diharapkan mendayagunakan museum baik di Yogyakarta maupun Makassar. Sebagai sarana pendidikan yang dapat terhubung dengan berbagai institusi pendidikan formal di sekitarnya.
Pameran ini terbagi menjadi empat bagian. Bagian pertama menampilkan sosok Pangeran Diponegoro, tentang perjalanan hidupnya sejak lahir hingga wafat, dan Perang Diponegoro atau disebut juga Perang Jawa.
Bagian kedua terkait dengan sumber-sumber tradisional tentang sejarah Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa, yaitu Babad Diponegoro dan beberapa babad setipe lain (yang sering disebut babad Diponegaran).
“Terkait dengan babad-babad tersebut juga disajikan upaya-upaya pelestarian nilainya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah,” ujarnya.