SUNGGUMINASA, FAJAR-Pemerintah Kabupaten Gowa terus berusaha meningkatkan kesejahteraan para petaninya. Salah satunya melalui penanaman budidaya padi organik. Bekerja sama dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Holding Company Gowa Mandiri, ada enam desa yang jadi lokasi Budidaya padi organik tersebut. Salah satu yang ditunjuk Pemkab yakni, Desa Julu Pa’mai, Kecamatan Pallangga.
Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Holding Company Gowa Mandiri, Rahmansyah mengatakan pada dasarnya perbedaan budidaya padi organik dan konvensional yang biasa dilakukan terletak pada penggunaan pupuknya.
Organik ini mengggunakan pupuk yang alami atau tidak mengandung sedikitpun bahan kimia. Padi konvensional menggunakan pupuk yang mengandung bahan kimia, sedangkan padi organik yang di lakukan saat ini tidak menggunakan bahan kimia.
“Ini artinya dari segi pertimbangan kesehatan sangat baik dan ekonomis karena bisa saja petani tidak mengeluarkan uang sedikitpun umtuk membeli pupuk tapi bisa diproduksi sendiri,” ungkapnya.
Tak hanya mengurangi biaya pembelian pupuk petani, kata Rahmansyah dalam budidaya padi organik ini juga akan meningkatkan hasil panen para petani. Ditargetkan setiap panen, mampu menghasilkan 6 ton per hektare.
“Perbedaan hasil yang mencolok dari padi organik ini tentu melebihi hasil panen padi konvensional. Jika biasanya panen 3,5 – 4,3 ton perhektare maka dalam budidaya ini kita target 6 ton perhektare,” ucapnya.
Dia harap terjadi peralihan ke budidaya organik, salah satunya dengan menjadikan percontohan 100 ha yang tersebar di enam desa yang lebih awal melakukan budidaya tersebut.