MAKASSAR, FAJAR – United Nations Children’s Fund (Unicef) bekerja sama PKK Sulsel untuk mendeteksi dini gizi kurang dan gizi buruk pada anak balita usia 6-59 bulan di Sulsel.
Pengelola Program Gizi Unicef Sulsel, Nike Frans mengatakan, pihaknya telah memperkenalkan program Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) untuk pendampingan ke pemerintah kabupaten.
“Kami ingin mengembangkan program deteksi dini untuk anak gizi kurang dan gizi buruk di sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Sulawesi Selatan,” katanya.
Alasan Unicef Indonesia untuk mendeteksi dini anak usia 6-59 bulan, ungkap Nike, adalah untuk menggencarkan penemuan kasus gizi kurang dan gizi buruk secara cepat di tingkat posyandu bahkan rumah tangga menggunakan alat sederhana yaitu pita LiLA.
“Dengan penemuan kasus gizi kurang dan gizi buruk yang lebih cepat, maka tatalaksana juga dapat dilakukan secara lebih efisien dan tepat sasaran” ungkap Nike.
Nike menjelaskan, untuk program PGBT pihaknya telah mendampingi beberapa kabupaten di tahun 2021 yakni Kabupaten Bone, Pangkep, dan Takalar. Juga terdapat program LiLA keluarga, yaitu program deteksi dini kasus gizi buruk di tingkat keluarga yang diujicobakan di Kabupaten Takalar dan Pangkep.
“Tahun ini kami juga akan melakukan intervensi multisektor untuk PAUD HI, salah satunya program deteksi dini gizi buruk di sarana PAUD” ungkap Nike.
Sekertaris I Tim Penggerak PKK Sulsel, Zulfitriany D Mustaka, mengaku sangat mengapresiasi program yang diusulkan Unicef Indonesia untuk deteksi dini gizi kurang dan gizi buruk di Sulsel. Menurutnya, program ini sejalan dengan program prioritas PKK dalam menciptakan generasi Sulsel yang lebih baik kedepannya.