FAJAR, PINRANG — Manusia boleh berencana, Tuhan yang menentukan. Begitulah yang terjadi pada Tomi (21), warga Pinrang. Hari pernikahan sudah ditentukan, tetapi pria asal Brebes, Jawa Tengah itu ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di sebuah rumah empang.
Kepolisian Resor (Polres) Pinrang masih melakukan pendalaman atas kasus penemuan mayat laki-laki yang tergantung di tepi empang Kampung Cikkuale, Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang.
Diketahui, pada Jumat sore, 6 Mei, jenazah laki-laki yang diketahui bernama Tomi (21) ditemukan tergantung di bagian leher. Warga menemukannya di sebuah rumah empang dengan kondisi tangan terikat.
Jenazah Tomi pertama kali ditemukan oleh warga setempat. Warga kemudian melaporkan penemuan mayat itu ke Polsek Mattiro Sompe. Anggota kepolisian pun langsung turun untuk memeriksa TKP.
Kasat reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis mengatakan, laporan masuk sekitar pukul 16.30 wita. Anggota kepolisian langsung bergerak untuk mengambil tindakan.
”Iya, memang ada laporan masyarakat terkait mayat yang tergantung di lokasi, jam 4.30. Mereka lapor ke Polsek dan tim polres juga turun,” ujar Muhalis, Jumat, 6 Mei, malam.
Korban sendiri merupakan pedagang martabak di Pasar Langnge. Pria itu asal Brebes, Jawa Tengah. ”Dia jual martabak di Langnga,” lanjutnya.
Warga setempat, Sunyoto mengenal korban dengan sifat yang ramah. Dia mengetahui kondisi Tomi setelah salat Jumat.
Menurut Sunyoto, dagangannya selama ini sangat ramai. Dia sudah bermukim di Pinrang sekitar dua tahun.