English English Indonesian Indonesian
oleh

Tak Lama Lagi RS Terapkan Perawatan Tanpa Kelas, Berikut Persiapan Pentingnya

Terpisah, Direktur RS Pendidikan Ibnu Sina Universitas Muslim Indonesia (UMI) Dr dr Nasrudin Andi Mappaware mengatakan pada dasarnya pemberlakukan KRIS ini ada baiknya.
“Tetapi dengan catatan klaim terbaik yang digunakan standar, misalnya sama dengan kelas satu atau minimal kelas dua saat ini,” katanya.

Alasannya, kata dokter Nas—sapaan akrabnya— dengan adanya upaya one class ini akan memunculkan keadilan bagi seluruh masyarakat. Juga tidak akan ada lagi muncul istilah RS penuh.

Seperti yang terjadi saat ini, isitilah RS penuh itu akan biasanya muncul ketika ada peserta BPJS hanya kelas tiga dan khusus untuk itu penuh.

Terkait masalah akan ada perubahan sumber daya oleh RS itu sudah pasti. Tetapi, perubahan itu tidak akan merugikan RS jika memang arahan standar yang digunakan yakni pelayanan terbaik, yaitu kelas satu.

Pertimbangannya, pelayanan terbaik memang membutuhkan fasilitas yang baik. Sehingga, memang sudah waktunya RS melakukan hal itu demi jaminan terbaik buat masyarakat.

“Kita siap beralih, tinggal menunggu arahan saja. Intinya, penguatan sumber daya wajib ditingkatkan semua rumah sakit untuk hal itu,” tuturnya. (sal/zuk)

News Feed