FAJAR, MAKASSAR — Puncak mudik diprediksi terjadi pada Minggu, 1 Mei 2022. Pemudik diimbau hati-hati. Terutama penggunan kendaraan roda dua.
Tingginya volume kendaraan juga membuat risiko kecelakaan meningkat. Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wil XIX Sulselbar, Husni Mubarak, mengatakan dari data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) kepolisian RI, per 2021, roda dua disebut menyumbang kecelakan mencapai 81 persen.
“Roda dua yang paling besar, itu sangat fatal karena tingkat keamanannya roda dua,” jelas Husni. Faktor kecelakaan kata dia sebagian besar karena kecepatan, pengemudi roda memacu kendaraannya saat di jalan. Sayangnya 70 persen dari kecelakaan itu didominasi kalangan produktif mulai usia 17-34 tahun.
Husni melanjutkan bahwa pengendara khususnya pemudik mesti memperhatikan kecepatannya di jalan. Ia menjelaskan rasio kecelakaan bisa diukur dari tingkat kecepatannya.”Kalau 100 persen kecepatan, itu fatalitasnya juga 100 persen, meninggalnya juga 100 persen kalau jatuh, kalau 80 yah 80 persen juga, begitu seterusnya,” jelas dia.
Pengaturan kecepatan seyogianya telah dibatasi, dimana untuk batas antar daerah maksimal kecepatan mestinya hanya mencapai 80 km perjam, sementara untuk wilayah pemukiman dan keramaian hanya dibatasi paling tinggi 40 km perjam. Ia meminta pemudik untuk mematuhi hal ini.
Selain kendaraan roda dua, mobil menempati peringkat kedua dengan tingkat kecelakaan mencapai 8 persen, disusul truk 7 persen, sepeda 2 persen dan bus 1 persen.Husni juga menjelaskan, bahwa pemudik juga harus senantiasa menjaga kondisi tubuhnya. Pengemudi harus tetap fit agar tidak mengantuk saat di jalan.