“Bahan bakar mobil itu bocor mengalir ke ruko saya. Jadi api ikut membakar lantai dasar,” jelas Amiruddin dikutip dari Harian FAJAR edisi Selasa, 19 April.
Insiden terjadi setelah makan sahur, Amiruddin sedang berada di luar rumah, untuk mengambil barang jualan toko kelontongnya. Tak begitu lama, istrinya, Kiky Resky (37) menelpon untuk segera pulang. “Rumah kebakaran,” kata Amiruddin menirukan percakapan istrinya.
Amiruddin tiba di lokasi, kurang dari lima menit setelah panggilan telepon itu berakhir. Ia disambut api yang rumah berkobar di lantai dasar. “Kata warga, istri dan mertua saya, (Siti Arabia, red) sempat keluar di teras lantai dua. Warga minta untuk lompat ke kanopi. Tapi mereka tidak berani,” bebernya.
Pria asal Kelurahan Talotenreng Kecamatan Sabbangparu itu, tidak berdaya untuk menolong keluarga tercintanya. Ia hanya pasrah menunggu tim pemadam kebakaran selesai menjinak si jago merah. “Usai api padam. Wahyu yang pertama ditemukan di tangga menuju ke lantai dasar,” bebernya lagi.
Ia kemudian langsung ke lantai dua. Istri dan anak sulungnya, Muh Luthfi sudah tidak bernyawa. Korban tidak mengalami luka bakar. Diduga meninggal akibat tidak bisa bernafas karena hawa panas dan tebalnya asap. “Sama sekali tidak ada yang luka. Cuma Wahyu yang ditangga ada luka di belakang leher. Mungkin tertimpa runtuhan,” tebaknya.
Dari insiden itu. Ia mengaku masih diberikan mukjizat oleh sang maha pencipta. Anak bungsunya, Aqila ditemukan di bak mandi berada di lantai dasar. “Itu yang saya tidak habis pikir. Aqila bisa saja diberikan petunjuk dan berpikir masuk ke bak mandi. Air kran dinyalakan,” ungkapnya.