FAJAR, MAKASSAR – Setelah ditemukannya Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti penyakit difteri dan rubela campak di Sulsel, Makassar segera mengantisipasi agar kejadian serupa tidak ditemukan dengan melakukan koordinasi untuk pengoptimalan cakupan vaksinasi.
Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Diskes) Makassar, Zakiah Darajat mengatakan upaya antisipasi KLB rubela dan difteri pihaknya menggelar pelatihan defaulter tracking untuk meningkatkan pengetahuan koordinator imunisasi (korim) puskesmas se-Makassar.
Pelatihan ini ditujukan untuk mengoptimalisasi bulan imunisasi anak sekolah dan target imunisasi yang mesti dicapai tahun ini. “Tujuan kami dari awal untuk membuat herd immmunity di anak-anak dengan imunisasi dapat mencegah berbagai penyakit pada anak,” paparnya.
Zakiah mengatakan jika banyak orang tua yang ogah untuk mengimunisasi anaknya karna termakan hoaks selama pandemi. Hal tersebut mengharuskan pihaknya untuk melakukan jemput bola dengan mendatangi rumah satu per satu masyarakat.
Kepala Kantor UNICEF Wilayah Sulawesi & Maluku Regions, Henky Widjaja, menjelaskan bahwa anak merupakan kelompok yang rentan sakit. Karena itu, kelengkapan imunisasi rutin sangat penting.
“Sudah dikomitmenkan secara nasional bahwa anak mempunyai hak untuk mendapatkan vaksin. Karena imunisasi adalah hak asasi anak,” terangnya.
Mengedukasi masyarakat meskipun imunisasi merupakan hak setiap anak untuk sehat namun tidak semua orang tua paham dengan itu. Kata dia, edukasi masyarakat menjadi fokus untuk proses yang berkelanjutan.
