Untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya akan mengambil beberapa langkah seperti menjadikan IKA Spensa sebagai wadah untuk pengembangan alumni dan almamater.
Ia juga akan membawa IKA Spensa berperan aktif dalam meningkatkan peran strategis dalam program penunjang pemerintah.
“Yang pasti bagaimana para qlumni dapat menunjukkan peranya dalam hal bekerja sama dan membangun sinergi dengan pemerintah,” ucapnya.
Ia juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kepercayaan terhadap pengurus IKA Spensa dalam rangka memperkuat solidaritas antar alumni yang dapat menjaga dan mengharumkan nama baik almamater.
“Kita juga ingin membangun sinergi dan kepedulian bersama dalam kegiatan sosial masyarakat,” ujarnya.
Panelis Asmin Amin menuturkan apa yang akan dilakukan para calon yang paling penting adalah bagaimana untuk mengemas kebersamaan antar sesama alumni.
“Bagaimana melakukan sesuatu yang bisa membuat mereka nyaman dan kompak, karena para anggota ini sudah memiliki pekerjaan dan organisasi lain di kantornya masing-masing,” ucapnya.
Ia pun memberikan pesan bahwa dalam sebuah kebersamaan kesantunan diatas kecerdasan dan kekayaan. “Prioritas pertama kita adalah bagaimana menciptakan kenyamanan dalam organisasi agar para anggota menjadi betah,” terangnya.
Ia juga melihat ketiga calon memiliki pemikiran dan gagasan yang baik untuk IKA Spensa. Mereke ada yang berpikiran sederhana, setengah sederhana, dan ada yang global.
“Saya melihat bahwa pemimipin harus perkasa dan perasa. Kita harus bangga memiliki Spensa sisa bagaimana mengemas agar semua mau bergabung karena kita akan menciptakan rumah yang nyaman,” urainya. (sae)
