Menariknya, 32 persen dari responden mengatakan bahwa mereka telah mendirikan usaha milik pribadi untuk menggantikan atau mendukung pekerjaan utama mereka. Kemudian sebanyak 37 persen responden juga mengatakan bahwa mereka memiliki tabungan yang akan bertahan lebih dari satu tahun jika diperlukan.
Untuk mengurangi risiko ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19, 25 persen responden berinvestasi, sementara 36 persen mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Pada saat yang sama, pentingnya asuransi dan perencanaan pensiun makin disadari secara luas. Terdapat 83 persen responden yang melihat pentingnya asuransi dan 84 persen memikirkan hal yang sama tentang perencanaan pensiun.
“Hasil survei juga menunjukkan sebesar 76 persen dari mereka berencana untuk membeli asuransi dalam 12 bulan ke depan,” ujar Charlan.
Dari seluruh responden Indonesia, 60 persen di antaranya sudah memiliki asuransi – sebagian besar memiliki asuransi kesehatan (35 persen) dan asuransi jiwa (29 persen). Ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pasar terendah tingkat penetrasi asuransi.
“Di Manulife, kami berupaya untuk memperkecil kesenjangan itu, serta membantu kehidupan nasabah untuk semakin hari semakin baik,” tutur Charlad. (dir)
