MAKASSAR, FAJAR — Kesalahpahaman antara oknum TNI berpangkat Serma berinisial DJ dan seorang warga BS berujung maut. Serma DJ mengaku terdesak atas serangan BS, sehingga melakukan pembelaan diri. BS yang berprofesi sopir pete-pete meninggal dunia.
Korban merupakan warga yang tinggal di Jalan Rajawali, Kecamatan Mariso. Insiden terjadi sekitar pukul 21.30 Wita, Jumat, kemarin.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Rio Purwantoro menjelaskan motif insiden ini buntut kesalahpahaman. Pelaku dan korban pun sebelumnya tidak memiliki latar belakang masalah.
Ia menuturkan kejadian berawal ketika korban (BS) sedang memperbaiki mobil di lorong depan rumahnya, kendaran korban berada di tengah jalan.
“Serma DJ ini kebetulan lewat. Dia minta-ji kepada korban agar tolong mobilnya kalau bisa diparkir agak ke pinggir. Banyak orang tidak bisa lewat. Sambil berbicara halus dan meminta maaf,” ujarnya mengulang percakapan itu, kepada FAJAR, Sabtu, 5 Maret.
Tak terima, korban pun melawan bahkan menjadikan masa lalunya sebagai tameng agar Serma DJ tidak macam-macam.
“Saya baru keluar tahanan. Dulu saya bunuh anggota Yonkav tahun 2010, itu bisa saya selesaikan. Apalagi orang kayak kamu ini,” sambung Rio.
Akhirnya cekcok adu mulut keduanya pun tidak bisa dihindarkan. Korban kemudian mengejar Serma DJ hingga ke sudut bangunan di Tempat Kejadian Perkara TKP.
Lantas terpojok, apalagi korban menyerang lebih dahulu dengan kunci roda dan Badik hingga mengakibatkan luka tusuk dan bagian wajah DJ.