“Soalnya kemudian di mana mereka ambil penumpang jika dijadikan feeder. Antang ke Tello di mana penumpang bisa diambil? Bagaimana menghidupi keluarga, gaji, dan operasional,” paparnya.
Di Antang, misalnya, ada 200-an unit angkot. Artinya, harus pulang-pergi 10 km dengan jumlah 200 kendaraan. Pengaturan penumpang akan sulit.
“Di mana logikanya. Itu tidak bisa terealisasi. Yang bisa jadi feeder hanya satu, yaitu pantai Losari hingga Galesong,” ujarnya. (bus/zuk)
SELENGKAPNYA, BACA KORAN FAJAR EDISI SELASA, 1 MARET 2022