Sementara minyak goreng mekanisme pasar yang bermain. Bahkan gejolak harga minyak, ia memperkirakan bakal terjadi lagi jelang momen puasa yang tersisa sebulan lagi.
“Makanya sulit 100 persen berubah. Kemungkinannya ada gejolak harga. Terus fluktuatif. Jadi memasuki bulan Ramadan ada pergerakan. Apalagi, ada juga daging, kedelai,” sambungnya.
Di samping harga ekspor sawit bakal tinggi. Jika makin tinggi, maka sulit dilarang untuk tidak mengekspor sawit. “Pasti ada gejolak harga, saya yakin ada inflasi,” paparnya.
Kadis Perdagangan Makassar Arlin Ariesta mengatakan saat ini pihaknya baru berkoordinasi perihal operasional operasi pasar. Lokasinya belum ditentukan.
Ia mengaku rencananya hari ini, namun timnya masih mencari lokasi sehingga paling lambat pekan ini. Lantaran diserahkan juga ke pihak kecamatan untuk mengatur masyarakat terutama bekerja sama dengan posko kesehatan masyarakat.
Juga melibatkan satgas kesehatan dan Satgas Raika untuk membantu operasi pasar dalam hal kamtibmas dan prokes. Disdag hanya memfasilitasi barang.
“Intinya setiap titik disiapkan 1.000 dan dijadwalkan sehari itu ada dua titik,” jelasnya.
Ia mengaku belum ada titik yang dlbakal digelar. Pun di mana titik yang tampak kekurangan stok. “Tidak-ji, dibagi rata saja. Ada di utara, sebelah timur, barat, selatan,” akunya.
Jelang sebulan lagi Ramadan, ia berharap proses distribusi minyak goreng lancar. Karena meski terus diintervensi, kalau distribusinya terhambat, maka akan terbatas.
Rata-rata dari distributor yang tersalurkan 10 ribu liter sampai 15 ribu liter per bulan. Jumlah itu ada pada masing-masing distributor di Makassar dan dikatakan maish cukup.