Hanya saja, ia melihat kondisi saat ini belum sepenuhnya mewakili seluruh angkatan yang terlibat. Kalau melihat angkatan paling jauh ada angkatan 66. Kemudian di antaranya itu ada angkatan yang kosong langsung loncat ke angkatan 80-an.
“Terutama yang milenial tidak terlalu signifikan bergabung. Diharapkan ke depan Ketua IKA ini harus lebih melakukan pendekatan kepada angkatan yang ada,” ucapnya.
Kemudian tentunya ketua diharapkan yang bisa maenjalankan roda organisasi dan orang yang sudah selesai dengan masalahnya sendiri. “Artinya beban menyangkut finansial, waktu, dan keluarga sudah selesai. Sehingga tidak ada lagi masalah mendasar dalam pengaturan finansial dan keluarganya. Itu yang dapat menyatukan dan dapat menahkodai IKA Spensa ke depan,” tuturnya.
Selanjutnya, ketua juga diharap memiliki pandangan yang visioner dapat menerjemahkan apa yang diharapkan oleh sekolah dan alumni. Sehingga, bisa lebih menyatukan secara internal seluruh angkatan lebih solid lagi. Bisa membawa nama besar Spensa di luar yang selama ini sudah terdengar dimana-mana.
“Makanya perlu peningkatan dengan program-program yang menyentuh ke sekolah. Jangan hanya lebih banyak nongkrong-nongkrong saja. Tetapi punya karya nyata buat sekolah,” terangnya.
Alumni angkatan 88 SMP Negeri 1 (Spensa) Makassar, Letkol Kav Amran Wahid menuturkan ia belum mengambil keputusan apakah akan mencalonkan sebagai ketua atau tidak.
“Angkatan-angkatan aja yang ramai yang mendorong untuk maju. Tetapi saya belum menentukan sikap,” tuturnya.