English English Indonesian Indonesian
oleh

Makam Raja Bone Terancam Tambang Liar, Wabup Bone Respons Begini

BONE, FAJAR-Tambang galian C di dalam Kawasan Benteng Cenrana, Kabupaten Bone kian meluas dan memprihatinkan. Jaraknya hampir mendekati makam keluarga Raja Bone.

Yakni makam We Mappolo Bombang yang merupakan ibu dari Raja Bone Ke XVI, KM, La Patau Matanna Tika. Sekaligus kakak dari Raja Bone ke XV, Arung Palakka.

Lokasi makam Raja Bone Ke XVI, La Patau Matanna Tika dan ibunya memang tidak berdekatan. Meski masih sama-sama berada dalam satu desa di Desa Nagauleng, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone.

Bedanya, makam Raja Bone Ke XVI, La Patau Matanna Tika berada di jalan poros Desa Nagauleng. Sementara ibunya, We Mappolo Bombang harus melewati kawasan hutan.

Di kawasan ini juga banyak makam-makam keluarga Raja Bone lainnya. Namun, sudah tidak terawat lagi. Hanya tersisa batu nisan yang berjejeran tidak terarah dihiasi tanaman liar di sekitar.

Berbeda dengan makam We Mappolo Bombang yang dipagar rapi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan. Di sekitar makam juga sedang dilakukan penelitian beberapa batu yang tersusun.

Nah, di kawasan inilah yang tidak terekspose. Lokasinya cukup jauh dari pemukiman penduduk. Penambang liar dapat bergerak bebas menambang apa saja yang diinginkan, tanpa memperhatikan cagar budaya yang bernilai sejarah di sekitar Kawasan Benteng Cenrana.

Saat ini, penambang liar sudah pergi dengan membawa alat beratnya. Tetapi jika Pemda abai, tidak menutup kemungkinan mereka akan datang kembali. Dari Kota Watampone menuju ke Kecamatan Cenrana butuh waktu sekitar 2 jam dengan melewati banyak jalan berlobang. Jaraknya 25 km (google maps)

News Feed