English English Indonesian Indonesian
oleh

Travel Bubble: Peluang dan Tantangan

Jika dilihat dari karakteristik wilayah destinasi seperti Pulau Tasman, Republik Palau, Bintan dan Batam, kebijakan travel bubble cocok dimanfaatkan untuk kawasan pulau. Kawasan tersebut lebih mudah untuk dikontrol akses keluar masuk wisatawan.

Pengamat pariwisata, Taufan Rahmadi menambahkan bahwa destinasi wisata dapat diperluas mengingat potensi Indonesia yang terkenal dengan pulau dan pantainya yang eksotis. Nusa Penida di Bali, Pulau Gili di Lombok, bahkan kawasan Mandalika yang akan menjadi ajang balap MotoGP berpotensi menjadi bubble destination kedepannya.

Meskipun travel bubble sudah memiliki protokol kesehatan tersendiri, kebijakan ini tentu saja memiliki tantangan karena kegiatannya berdampingan dengan pandemi. Artinya, pelaku travel bubble harus saling memberikan rasa aman dan nyaman.

Apalagi varian baru Covid-19 ‘Omicron’ peningkatan kasusnya dalam satu bulan terakhir semakin signifikan. Meskipun kebijakan ini prinsipnya adalah kelonggaran berwisata, pelaku harus menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Perjalanan wisata tanpa perlu karantina terlebih dahulu merupakan salah satu aspek yang dapat menjadi daya tarik wisatawan, mengingat biaya karantina terbilang mahal. Kebijakan travel bubble kedepannya perlu mempertimbangkan pembatasan jumlah wisatawan pada satu destinasi wisata untuk menghindari lonjakan kerumunan dalam satu kawasan dan mempermudah pengawasan bagi satgas covid.

Seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan-kegiatan di dalam gedung. Selain itu, perlu adanya penangguhan kegiatan travel bubble jika penambahan kasus naik signifikan baik di negara asal pelaku perjalanan atau di destinasi negara tujuan dengan batas jumlah kasus tertentu.

News Feed