English English Indonesian Indonesian
oleh

Instrumen Musik Khas Tiga Etnis Terdengar di Kantor Disbudpar Sulsel

FAJAR, MAKASSAR — Ada yang berbeda ketika berkunjung ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel di Gedung Mulo. Instrumen musik khas Sulsel terdengar pada seluruh pojok kantor tersebut.

Hadirnya instrumen musik khas daerah Sulsel tersebut membuat suasana di Gedung Mulo itu terasa unik. Berada di gedung bersejarah dengan alunan musik yang memanjakan telinga.

Sekretaris Disbudpar Sulsel, Devi Khadafi menyampaikan, musik khas daerah tersebut sengaja dihadirkan. Nantinya musik-musik serupa akan didorong untuk diperdengarkan di kantor pemerintahan seperti Kantor Gubernur dan OPD di lingkup Pemprov Sulsel.

“Termasuk nanti di bandara, hotel, perbankan, rumah makan, pelabuhan, terminal dan tempat umum lainnya,” ujar Devo, sapaannya di Kantor Disbudpar Sulsel, Senin, 7 Februari.

Instrumen musik tersebut berasal dari tiga etnis di Sulsel. Masing-masing Makassar, Bugis, dan Toraja.

Luar biasanya, instrumen musik tersebut dibuat khusus oleh bagian sarana pertunjukan pada Bidang Kesenian yang ada pada Disbudpar Sulsel.

“Jadi kita tidak mau nanti ada yang mengklaim bahwa musik itu ciptaan mereka. Makanya kita minta kepada bidang kesenian yang ada di Disbudpar untuk membuat sendiri instrumen musiknya,” lanjut Devo.

Kepala Disbudpar Sulsel, Prof Muhammad Jufri menjelaskan, hadirnya instrumen musik khas Sulsel dimaksudkan untuk memperkuat indentitas budaya daerah. Sebagaimana di daerah lain seperti Bali, Jawa Barat, Yogyakarta, di bandaranya selalu diperdengarkan musik-musik khas mereka.

News Feed