English English Indonesian Indonesian
oleh

Omicron dan Pengangguran yang Menghawatirkan

Pola Ketenagakerjaan Pangkep

Pada tahun 2021, jumlah penduduk berusia angkatan kerja (15-60) tahun di Pangkep adalah sebanyak 165.108 jiwa. Dari sejumlah angkatan kerja tersebut, 9.673 (5,86%) diantaranya adalah pengangguran dan 155.435 (94,14 %) adalah penduduk bekerja.

Penduduk yang bekerja di Pangkep pada tahun 2021 dibagi menjadi 3 sektor utama, yaitu sektor pertanian, sektor manufaktur dan sektor jasa. Mayoritas bekerja pada sektor usaha jasa sebesar 48,27 persen dari total. Kemudian sebanyak 30,96 persen dari total penduduk bekerja, berada pada sektor pertanian. sisanya sebesar 20,77 persen dari total penduduk bekerja, bergiat pada sektor manufaktur.

Sedangkan dalam hal pengangguran, BPS mendefinisikannya sebagai :(1) penduduk yang aktif mencari pekerjaan, (2) penduduk yang sedang mempersiapkan usaha/pekerjaan baru, (3) penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, dan (4) kelompok penduduk yang tidak aktif mencari pekerjaan dengan alasan sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Tingkat pengangguran yang terjadi di Pangkep banyak dialami oleh penduduk yang merupakan lulusan SMA/SMK yaitu sebesar 67,41 persen dari total pengangguran. Kemudian diikuti oleh lulusan SD dan SMP secara beberurutan sebesar 11,7 persen dan 7,12 persen dari total pengangguran.

Hal ini menunjukkan bahwa adanya penawaran tenaga kerja namun tidak terserap oleh lapangan pekerjaan utamanya pada pendidikan menengah keatas. Pekerja pada tingkat pendidikan rendah seperti SD dan SMP memiliki tingkat pengangguran yang lebih rendah karena pada umumnya cenderung mau menerima pekerjaan apa saja yang ditawarkan kepada mereka. Sementara untuk pendidikan tinggi seperti diploma memiliki tingkat pengangguran yang rendah yaitu sebesar 1,36 persen dari total pengangguran.

News Feed