English English Indonesian Indonesian
oleh

Kematian Mendadak di Usia Muda: Kenapa?

Kardiomiopati hipertrofik dengan prevalensi 1:200-1:500 pada populasi umum, menyumbang 9 persen dari korban kematian mendadak. Pada kelainan bersifat genetis ini, dinding otot jantung amat menebal. Otot menebal dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung dan  iskemia relatif  karena kebutuhan suplai oksigen lebih besar. Ada suatu kondisi yang bisa memicu jantung berdetak amat cepat  yaitu takikardi ventrikel atau lebih ganas fibrilasi ventrikel.

Pada situasi tersebut, darah hampir tak ada yang dipompa keluar dari jantung. Hanya dalam hitungan menit, jika tak dilakukan pertolongan yang adekuat, seseorang akan meninggal. Meskipun biasanya kelainan ini tidak fatal, namun merupakan penyebab kematian mendadak. Paling sering pada orang di bawah usia 30 tahun.

Gangguan sistem listrik jantung. Beberapa gangguan pada sistem listrik jantung berpotensi  menimbulkan gangguan irama ganas dan dapat berakibat fatal. Seperti sindrom QT memanjang, adalah gangguan irama jantung yang diturunkan (genetis) ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan kacau. Orang muda dengan sindrom long QT memiliki peningkatan risiko kematian mendadak. Kelainan lain pada sistem kelistrikan jantung, seperti sindrom Brugada, juga dapat menyebabkan kematian mendadak. Demikian juga kelainan bawaan seperti kardiomiopati aritmogenik

Di luar masalah jantung, kelainan pada pembuluh darah otak, malformasi arteri dan vena dapat pecah dan menimbulkan perdarahan otak (subarachnoid) yang masif sehingga berpotensi menimbulkan kematian mendadak akibat penekanan pada pusat pernafasan.

News Feed