Ariella Hana Sinjaya
(Pengurus PSMTI Pusat)
IMLEK merupakan perayaan budaya yang dirayakan oleh suku Tionghoa di berbagai belahan dunia. Konon, semaraknya dirayakan oleh para petani yang mensyukuri datangnya musim semi dengan penuh harapan memulai lembaran baru.
Memang Imlek itu memiliki kaitan erat terutama dengan agama Kong Hu Cu dan Buddha, yang mana pemeluk agama ini melakukan ritual keagamaan. Namun, bagi etnis Tionghoa pada umumnya, Imlek adalah perayaan budaya. Perlu diketahui bahwa etnis Tionghoa memiliki keragaman dalam keyakinan dan agamanya masing-masing.
Inti dari perayaan Imlek adalah mensyukuri anugerah yang telah diberikan Tuhan dan memohon perlindungan di masa mendatang. Selain itu Imlek juga dijadikan sarana untuk saling mengunjungi kerabat. Biasanya yang muda mengunjungi yang tua, kemudian yang tua memberikan semacam hadiah yang biasa disebut angpau kepada yang muda.
Hal ini mengajak dan mendidik anak muda untuk tetap tahu berbakti kepada yang lebih tua, terutama kepada orang tuanya sendiri sehingga tidak jarang anak-anak bersujud kepada orang tuanya saat memberi salam.
Sebagai seorang keturunan Tionghoa yang beragama Kristen, saya menikmati perayaan Imlek sebagai momen untuk saling memberikan perhatian dan berbagi kasih kepada para sahabat dan keluarga, serta mendoakan secara khusus bagi semua kerabat agar menerima kekuatan dari Tuhan untuk memasuki lembaran baru yang lebih baik dan mengalami pemulihan dalam setiap aspek kehidupan.
Saya juga mensyukuri keragaman etnis yang berada di bumi NKRI, di mana setiap etnis memilik nilai-nilai positif yang bila dipadukan dalam sebuah kemitraan dan kesatuan, akan menghasilkan kekuatan positif untuk memperkokoh pembangunan bangsa.