English English Indonesian Indonesian
oleh

Bisnis ala Warung Kopi

Katakan suatu perusahaan akan melakukan kegiatan promosi pemasaran secara menyeluruh. Mereka akan booking tempat tertentu. Memesan makanan dengan nilai tertentu, bahkan membentuk tim khusus melalui organizer.

Namun bandingkan jika hanya melakukan di tempat tertentu yang lebih santai, misal di tempat ngopi. Menyuguhkan kopi dan teh serta makanan kecil. Menghemat makan siang dan makan malam. Namun efektivitas nilai penjualan tetap besar. Karena bentuk presentasi, demo produk, penjualan langsung (hard selling) tetap terjadi.Kombinasi model penjualan bisnis warung kopi dan bisnis even memiliki nilai ekonomi sama.

Namun menyusutkan biaya (cost) promosi. Apakah penguasaan pasar (Market Coverage) kepada target market akan tidak mencapai sasaran? Tentu tidak. Karena cara mengajak untuk hadirnya tetap sama. Dengan mendatangi terlebih dahulu calon pelanggan.

Yang membedakan hanya tempat dan waktunya saja. Pesan penyampaian kepada calon pembeli/pelanggan tetap sama. Kualitas penyampaian produk dan teknik penjualanlah yang menentukan. Mungkin akan berbeda jika ini untuk undangan pernikahan atau undangan yang bersifat menaikkan nilai image (pemerhatian).

Di sini, lokasi, tempat dan jenis hidangan menjadi nilai tertentu bagi yang hadir. Konsep ini akan bergeser ke depan. Pemilik Hotel atau ruang pertemuanpun akan memikirkan konsep bisnis ala warung kopi ini. Dalam ilmu pemasaran, khususnya strategi pemasaran, dikenal istilah segmentasi pasar. Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli.

News Feed