FAJAR, SENGKANG- Pengembangan sutra jadi salah satu fokus Bupati Wajo Amran Mahmud. Mulai dari hulu ke hilir, itu dilakukan agar sutera bisa berdaya saing.
Hal itu diungkapkan Amran Mahmud pada rapat koordinasi (rakor) terkait pengembangan industri sutera antara Pemkab Wajo dengan Pemprov Sulsel di ruang pola Kantor Bupati Wajo, Rabu, 26 Januari.
Menurutnya, kebijakan mengembalikan kejayaan sutera mendapat dukungan dari Pemprov Sulsel. Perkembangannya hampir ada di 14 kecamatan.
“Hanya saja, tantangan persutraan di Wajo di antaranya belum tertatanya dengan baik sistem pemasaran produk sutra, utamanya dalam pemasaran ke luar daerah,” ucap Amran Mahmud.
Amran Mahmud melanjutkan, dengan adanya dukungan dari Pemprov Sulsel, dirinya optimistis bisa mengembalikan kejayaan sutra di wilayahnya.
“Kami akan senantiasa melakukan polesan-polesan dalam pengembangan industri sutra ini, baik itu di sektor hilir, manufaktur hingga sektor hilir sehingga ke depan pengembangan industri sutra ini bisa optimal,” terangnya.
Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmad Akil, menyampaikan, rakor ini bertujuan untuk mengevaluasi kembali komitmen bersama yang pernah dicetuskan pada Focus Group Discussion (FGD) 2019 lalu.
Menurutnya, Pemprov Sulsel mendukung penuh pengembangan industri sutra di Wajo, baik di sektor hulu, manufaktur, maupun hilir.
“Dinas Perindustrian mempersiapkan manufaktur, sementara Dinas Kehutanan berada pada sektor hulu, sementara Dinas Perdagangan bersama Perseroda berada di sektor hilir,” tutur Ahmad Akil.