“Jadi saya coba dengan gayaku dengan bahasa Makassar, karena saya pikir bagus jika dalam series ini ada kearifan lokal. Eh ternyata disetujui dan saya disuruh mainkan karakter orang Makassar, temannya Aris,” tambahnya.
Akhirnya diajaklah datang reading naskah dengan sutradara dan beberapa pemain lainnya. “Alhamdulillah kehadiranku dalam series saat take disuka, karena lucu. Akhirnya saya kebagian sekitar 12 scene,” ucapnya.
Arif mengaku kalau awalnya ia merasa minder, apalagi lawan mainnya sekelas Reza Rahadian, Putri Marino dan Anya Geraldin.
“Akan tetapi mereka itu baik-baik semua apalagi Reza Rahadian, terbuka sekali mengajar. Kalau ada masukan dari sutradara, dia ikut ajar saya terus dia tidak sombong. Jadi syutingnya jadi seru,” lanjut Arif yang pernah juara 2 Street Comedy V (2015) ini.
Ditanya soal kesannya saat ikut bermain di series “Layangan Putus”, Arif Brata mengaku saat pertama kali syuting pas di adegan pernikahan, di episode tersebut ada pembicaraan antara dirinya dan Reza Rahadian.
Arif terpatok dengan naskah tetapi Reza Rahadian melakukan improvisasi. Dengan kaget Arif langsung bilang jika itu tak seperti dalam skrip.
“Reza langsung ketawai-ka, karena saya terlalu patok dengan skrip. Ternyata bisa-ji di improvisasi biar terlihat natural,” ucap Arif tertawa.
Keterlibatannya di “Layangan Putus” membuat Arif berasa dikenal banyak ibu-ibu. Ia tidak menyangka “Layangan Putus” yang trending itu, juga memberi pengaruh besar terhadap dirinya.
“Sampai ada yang kenali saya bilang, eh ini temannya Aris ya, sampai cium tangan dan minta foto. Bahagianya saya dikenal ibu-ibu,” tuturnya. (wis/lin)
