Oleh: Aspiannor Masrie
Dosen Ilmu Hubungan Internasional Fisip Unhas
Kesenjangan informasi warga Kota Makassar bukan hanya disebabkan oleh faktor rendahnya kemampuan dalam mengakses media, namun juga disebabkan banyaknya informasi baik melalui media mainstream maupun non mainstream terutama media sosial yang tidak semuanya memiliki kredibilitas pemberitaan yang faktual mengenai Covid-19.
Sementara kondisi krisis, masyarakat membutuhkan informasi sebagai upaya surveillance, kerap dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menyebarkan berita hoax dalam merusak citra Pemerintah Kota Makassar. Kepanikan masyrakat pada akhirnya mengakibatkan munculnya sikap apatis, dimana masyarakat lebih memercayai informasi yang berkembang di media sosial dari pada informasi dari pemerintah.
Realitas ini akibat dari komunikasi krisis tidak tertangani dengan baik yang pada akhirnya menyulitkan Pemerintah Kota Makassar dalam penerapan kebijakan dan program pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Program Makassar Recover yang dicanangkannya Pemerintah Kota Makassar telah mampu menekan pergerakan covid. Dimana, semua elemen masyrakat bersatu dan bekerja sama menyukseskan Makassar Recover dengan aktif ke lapangan dengan melihat potensi penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
Sebagaimana yang diungkapakan Walikota Makassar dalam mengomentari keberhasilan program ini di ajang Indonesian Awards 2021. Program Makassar Recover merupakan program pengendalian Covid-19 di Kota Makassar, dinilai menjadi sebuah program inovatif dan inspiratif.