English English Indonesian Indonesian
oleh

Belasan Olahraga Tradisional di Bone Bakal Diinventarisasi

BONE, FAJAR — Eksistensi permainan rakyat dan tradisional dewasa ini kian tergerus dengan permainan modern. Jika dibiarkan, permainan-permainan tradisional kemasyarakatan tersebut bisa-bisa tinggal nama.

Di Bone, eksistensi permainan tradisional kini hanya bisa ditemukan di pelosok, keberadaannya pun kian tenggelam, tak sesemarak dahulu. Penerusnya yakni generasi muda saat ini lebih menggandrungi permainan digital gadget. Kondisi ini disebut memperihatinkan.

Hal inilah yang kemudian mendasari pembentukan dari Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Bone. Pembentukan KORMI Bone ini menjadi yang pertama di Bone, dan rencana kepengurusan mulai akan dilantik pada 12 Mei mendatang.

Sementara dalam pengurusan nantinya KORMI akan melakukan penjejakan beberapa contoh permainan tersebut seperti mappadekko (permainan menumbuk gabah tradisional) massempe (olahraga adu kaki), hingga permainan layang-layang.

KORMI menilai, Bone cukup kaya akan permainan tradisional kemasyarakatan, bahkan hampir tiap daerah di Bone memilikinya. Sayangnya karena belum adanya wadah yang menaungi permainan-permainan ini eksistensinya pelan-pelan tergantikan.

Padahal permainan-permainan tradisional disebut kaya akan makna dan kearifan lokal, pun permainan-permainan ini dari sisi kebugaran tak kalah dengan olahraga modern saat ini.

“Itu semua budaya kita, dan kita melihat permainan ini seolah ditelan bumi,” ujar Ketua Terpilih KORMI, Abd Gaffar, Sabtu, 4 Mei 2024.

Bahkan sangat jarang permainan-permainan ini dipertontonkan atau bahkan diperlombakan dalam event-event kedaerahan.

News Feed